Warga Bandung Barat Terima Bantuan Beras dan Ayam Busuk ,astagfirullah.
Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) memberikan paket bantuan sembako kepada warga Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Namun sayangnya bantuan ini tak sesuai harapan warga.
Sebab, beberapa bantuan yang diterima sudah dalam kondisi busuk dan tak layak konsumsi.
Meski warga sempat merasa berterima kasih, tapi mereka terpaksa membuang item yang sudah membusuk itu.
1. Warga Mendapatkan Bantuan Sembako BusukDilansir dari Detik.com (23/04/2020), warga Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, menerima bantuan paket sembako dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui pihak desa.
Paket sembako yang diterima dari Pemkab Bandung Barat di antaranya beras 10 kg, kentang 1 kg, tomat 1 kg, buah pir 1 kg, telur 500 gram, mie instan 12 bungkus, minyak 2 liter, dan ayam potong 1 kilogram.
Namun sayangnya, bantuan tersebut sudah tak layak konsumsi dan busuk.
2. Bantuan Ini Dikhawatirkan Malah Timbulkan PenyakitKetua RW 13 mengaku menerima empat paket sembako. Tapi ayam potongnya sudah busuk dan memunculkan bau tak sedap.
Sedangkan beras yang diterima pun kondisinya juga sama. Hal ini dikhawatirkan justru bisa menimbulkan penyakit.
“Iya betul kami terima sembako dalam kondisi tak layak konsumsi. Seperti ayam yang sudah busuk dan baunya tak sedap. Ini bisa menimbulkan penyakit. Beras juga kondisinya sama,” ujar Adi Hardiyanto, Ketua RW 13, Kamis (23/4/2020).
Lantaran kondisi sembako yang diterima sudah tak layak untuk dikonsumsi, Hardiyanto tidak akan membagikannya ke warga. Beberapa item sembako yang sudah busuk juga akan dibuang.
“Sebetulnya kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Tapi apa yang bisa dimanfaatkan kalau sembakonya sudah busuk saat diterima. Kami pasti akan buang item sembako yang busuk ini,” lanjutnya.
3. Jumlah Paket Sembako Tidak SesuaiTernyata tak hanya masalah sembako busuk saja yang harus dihadapi warga. Jumlah paket sembako pun tidak sama dengan angka yang diajukan oleh warga.
RW awalnya mengajukan 497 KK yang menerima bantuan, tapi hanya menerima lima paket saja.
Total dari 60 RT di 13 RW Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, cuma ada 29 paket sembako yang diterima dan dikemas dalam 1 dus.
Tapi untungnya, warga menerima bantuan tambahan dari pihak swasta berupa 18 paket sembako.
“Jelas tidak sesuai. Dari 60 RT di satu desa, hanya dapat 47 paket sembako dalam 1 dus. Kita siasati untuk setiap dus itu dijadikan 5 paket sembako. Biar lebih banyak warga membutuhkan yang kebagian sembako,” jelas Hardiyanto.
Terkait dengan masalah bantuan sembako ini, Hardiyanto bersama pengurus RW lainnya sudah bertemu dengan pihak desa untuk membicarakan kualitas dan kuantitas sembako yang diterima warga.
“Memang ini kata desa baru tahap pertama pembagian, tapi tetap saja kan jumlah dan kualitasnya sangat buruk. Pihak desa juga malah bilang sebisa mungkin sampaikan pada warga agar tidak jadi masalah. Yang bingung kan kami pengurus RW yang akan membagikannya,” tutupnya.
Sumber: today.line.me
Masya Allah
BalasHapusApa benar postingan ini?
Padahal kalo di Kabupaten lain sama sekali tdk pernah terjadi hal begini
Apa jadinya Pemkab imi jk tdk segera di klarifikasi kenbenaranya