Jokowi Geram Masih Ada Kepala Daerah Belum Alokasikan Dana Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram masih ada pemerintah daerah yang belum melakukan realokasi dan refocusing anggaran dalam APBD-nya untuk penanganan COVID-19. Dia pun menginstruksikan menterinya untuk menegur kepala daerah yang dimaksud.


Jokowi memang sudah beberapa kali mengingatkan seluruh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah untuk melakukan realokasi dan refocusing anggarannya baik dalam APBD maupun APBN. Semua anggaran harus difokuskan pada penanganan COVID-19.
“Saya ingin menekankan sekali lagi agar seluruh kementerian, lembaga dan seluruh pemerintah daerah menyisir ulang kembali APBN dan APBD-nya. Pangkas belanja-belanja yang tidak prioritas, sekali lagi pangkas belanja-belanja yang tidak prioritas,” tuturnya saat membuka Rapat Sidang Paripurna, Selasa (14/4/2020).
“Potong rencana belanja yang tidak mendesak, perjalanan dinas, rapat-rapat, belanja lain yang tidak dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat. Fokuskan semuanya, fokuskan kekuatan kita pada upaya penanganan COVID-19. Baik di bidang kesehatan maupun penanganan sosial ekonominya,” tambahnya.
Jokowi kembali menekankan, seluruh anggaran tersebut harus digunakan untuk 3 prioritas yakni kesehatan, jaring pengaman sosial dan stimulus ekonomi untuk UMKM dan pelaku usaha.

Namun dia melihat masih banyak pemerintah daerah yang belum melakukan hal itu. Untuk itu dia meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegur kepala daerah yang dimaksud.
“Saya melihat, setelah saya cermati, saya mencatat masih ada beberapa daerah yang APBD-nya business as usual. Ini saya minta Menteri Dalam Negeri, saya minta Bu Menteri Keuangan agar mereka ditegur,” tuturnya.
Jokowi mencatat ada 103 pemerintah daerah yang belum menganggarkan jaring pengaman sosial. Lalu ada 140 pemerintah daerah yang belum menganggarkan penanganan dampak COVID-19 terhadap ekonomi.
“Bahkan ada 34 daerah yang belum menyampaikan data anggaran untuk penanganan COVID-19. Artinya ada di antara kita yang masih belum memiliki respon dan belum ada feeling dalam situasi yang tidak normal ini,” tambahnya.
Jokowi pun meminta Tito dan Sri Mulyani untuk membuat pedoman bagi pemerintah daerah dalam melakukan realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan wabah COVID-19.

23 Komentar untuk "Jokowi Geram Masih Ada Kepala Daerah Belum Alokasikan Dana Corona"

  1. Di desa mojorejo kec wates kab blitar kayaknya juga belum ada tuch

    BalasHapus
  2. Di desaku Cuma didta blm da realisasi

    BalasHapus
  3. Di desa ku juga di data blom juga di realisasi

    BalasHapus
  4. di kabupaten bombana belum ada thu

    BalasHapus
  5. Di desa murnisari Mande baru ada rapat hari ini mengenai anggaran bantuan

    BalasHapus
  6. Di Aceh sebagian blom di salur dana COVID 19

    BalasHapus
  7. Di Aceh Utara sebagian blom ada bantuan COVID 19

    BalasHapus
  8. Di cirebon jawa barat juga belum di bagiin dana realisasi nya ..

    BalasHapus
  9. Kayak nya desa intan jaya kecamatan muara papalik kabupaten Tanjung Jabung barat provinsi Jambi blm ada juga tu...

    BalasHapus
  10. di depok masih bnyak yg belum terima bantuan dana dari walikota bantuan dari gubernur dan dari pusat pun belum kami terima.mohon di cek untuk warga di jalan haji dimun rt 2/11
    mohon segera di bantu pak jangan sampai kami mati kelaparan

    BalasHapus
  11. di blora desa kedungtuban blom ada

    BalasHapus
  12. D pagerbarang tegal blm juga....

    BalasHapus
  13. Di pesawaran kedondong juga belum

    BalasHapus
  14. Sumatera utara juga belum ada dibagikan

    BalasHapus
  15. Untuk desa Citepus Jawa tengah , kenapa bantuannya ada yg dapet ada yg ga dapet , kenapa ga merata , di beritakan bantuan dapet 600.000 per KK(.kartu kelurga.), Tapi kenapa cuma dapet 100.000 , sisanya kemana ?

    BalasHapus
  16. Untuk desa Citepus Jawa tengah , kenapa bantuannya ada yg dapet ada yg ga dapet , kenapa ga merata , di beritakan bantuan dapet 600.000 per KK(.kartu kelurga.), Tapi kenapa cuma dapet 100.000 , sisanya kemana ?

    BalasHapus
  17. Untuk desa Citepus Jawa tengah , kenapa bantuannya ada yg dapet ada yg ga dapet , kenapa ga merata , di beritakan bantuan dapet 600.000 per KK(.kartu kelurga.), Tapi kenapa cuma dapet 100.000 , sisanya kemana ?

    BalasHapus
  18. Saya minta tolong , untuk surfey desa Citepus , Cilacap Jawa tengah

    BalasHapus
  19. lagi imput nama2 anggota, soal jangan sampai yg bukan anggota ikut menerima

    BalasHapus
  20. Ya pak kami di labusel blm ada pendataan malah katanya yang dapat phk yang dapat.. padahal kata bpak presiden non pkh dn blt. Tapi di labusel desa si matahari blm ada bantuan apa pun .. kami para perantau gimana pak

    BalasHapus
  21. Kami pun di kec losarang kab indramayu blm dot bansos ataupun blt,sy rsa dr pemerintah pst hrs di adakan evaluasi atau sosial kontrol yg kuat mengenai bansos dan blt atau bantuan lain sejenisnya dr pemerintah pst ke daerah2,jgn melihat daerah itu terkena zona merah atau tdk mslhnya ini adlh dampak bencana non alam nasional bahkan dunia yg menyebabkn semuanya terhimbas secara ekonomi makro karena kta smua tdk bs bergerak utk bs bekerja dan usaha atau pencarian nafkah lain sehubungan adanya PSBB di sejumlah wilayah kami merasakan susah utk memdptkn penghasilan bahkan tdk ada lagi penghslan hari2,smpai tdk bs mkn karena sdh tdk ada lg pesediaan bhn pokok dan uangpun hbs,,,tlg mohon di tindak lanjut dgn baik dan benar,,,terimakasih

    BalasHapus
  22. Pk saya gk dapet....n di desa kami tidak merata....bansos convid19

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel